Haji dan Umrah merupakan ibadah yang sama-sama dilaksanakan di kota suci Mekkah. Walaupun memiliki arti yang berbeda, namun keduanya memiliki keterkaitan yang sama. Sudah jelas, bahwa ibadah haji hanya bisa dilaksanakan pada bulan Syawal, Dzulqaโdah dan Dzulhijjah. Sedangkan ibadah umrah bisa dilakukan kapan saja tanpa batas waktu.
Ada beberapa persamaan pada bagian syarat sah, syarat wajib, amalan sunnah, dan perkara-perkara yang diharamkan ketika menjalankan kedua ibadah. Meski ada banyak persamaan, kedua ibadah tersebut memiliki perbedaan dapat dilihat dari sejumlah aspek. Berikut perbedaan haji dan umrah yang sesuai dengan syariat islam
Perbedaan Haji dan Umroh Secara Mendetail
Sebagai umat islam yang taat, pasti menginginkan untuk bisa menjalankan ibadah haji dan umrah. Menurut bahasa, umrah artinya berkunjung atau berziarah. Sedangkan menurut istilah yang terdapat dalam syariat, umrah adalah berkunjung ke Baitullah untuk melaksanakan thawaf dan saโi. Dalam waktu yang tidak ditentukan (tanpa batas waktu).
Menurut bahasa, Haji artinya menyengaja atau mengunjungi. Sedangkan menurut syarak, haji merupakan mengujungi atau menziarahi Kakbah dengan niat beribadah kepada Allah SWT. Dalam waktu yang telah ditentukan serta tata cara yang sesuai dengan syariat. Walaupun kedua memiliki beberapa persamaan, namun juga memiliki perbedaan yang mendasar.
Perbedaan haji dan umrah bisa dilihat dari waktu, rukun, hukum, dan kewajiban jamaah. Adapun beberapa perbedaan dalam menjalankan ibadah haji dan umrah adalah sebagai berikut.
- Hukum Ibadah
Perbedaan Ibadan umrah dan haji dapat dilihat dari hukumnya. Sebagai rukun islam yang ke-5, hukum menjalankan ibadah haji adalah wajib bagi yang mampu menjalankannya. Sedangkan hukum umrah adalah sunnah karena dianggap sebagai penyempurna ibadah. Namun juga ada perbedaan pendapat terkait hukum umrah.
Seperti dalam mazhab Hanafi dan Maliki yang menyebutkan bahwa hukum umrah adalah sunnah. Sedangkan dalam mazhab Syafii dan Hanbali menyebutkan Ibadan umrah adalah wajib bagi yang mampu melaksanakannya.
- Waktu Pelaksanaan Ibadah
Selain hukum, waktu pelaksanaan ibadah haji dan umrah juga berbeda. Ibadah haji hanya dapat dilaksanakan sekali dalam setahun. Yakni pada tanggal 1 syawal hingga 13 zulhijah. Sementara ibadah umrah bisa dilakukan kapan saja (tanpa batas waktu). Kecuali pada hari-hari tertentu, seperti hari arafah atau 10 Zulhijah, dan hari-hari Tasyik (11, 12, 13 Zuulhijah.
- Tempat Pelaksanaan Ibadah
Para jamaah yang masuk daftar haji khusus mewajibkan semua jamaah untuk melaksanakan rukun yang dikerjakan di luar mekkah. Rukun-rukun ibadah tersebut diantaranya adalah wukuf di Arafah, melempar jumroh di Mina, serta mabit atau mengiap di Muzdalifah. Sedangkan ibadah umrah dilaksanakan di Mekkah dan dilanjutkan dengan berziarah ke Madinah.
Rukun dalam ibadah juga menjadi penentu keabsahan ibadah yang dilakukan oleh setiap jamaah. Hal tersebut juga berlaku untuk ibadah haji dan umrah. Rukun ibadah haji dan umrah akan batal jika tidak dilakukan atau tidak bisa diganti dengan denda.
- Kewajiban Dalam Beribadah
Kewajiban melaksanakan ibadah haji dan umrah ada lima. Yakni niat ihram dan miqat, batas area yang ditentukan sesuai dengan asal wilayah jamaah, melempar jumrah, menginap di Muzdalifah, Tawaf wada, menginap di Mina. Sementara kewajiban ibadah umrah hanya ada 2, yakni niat dari miqat dan menjauhi larangan-larangan ihram.
Itulah perbedaan haji dan umrah dari sejumlah aspek, termasuk waktu, rukun, hukum, dan kewajiban jamaah. Kedua ibadah tersebut sangat disarankan, karena keduanya merupakan penyempurna ibadah, sekaligus menjadi ibadah utama untuk menjemput ridho Allah. Jadi sangat disarankan bagi umat muslim yang mampu menjalankannya.